Audit Sistem
Informasi Section 01 Tentang Keterkaitan Audit, Sistem Dan Metodologi
A.
Pengertian Audit
Audit berasal dari bahasa latin “audire” yang
berarti mendengar atauto hear, yaitu pada zaman dahulu apabila seorang pemilik
organisasi usaha merasa ada suatu salahan atau penyalahgunaan, maka ia
mendengarkan kesaksian orang tertentu. Sebenarnya audit menggunakan pihak-pihak
eksternal untuk membuat suatu sistem menjadi lebih maksimal dan bisa sesuai
dengan kebutuhan perusahaan (Sanyoto, 2017).
B.
Pengertian Sistem
Sistem bagi dunia teknologi sudah sangat familiar
sekali sering kita bicarakan ada beberapa statement yang bisa diambil salah
satunya yaitu dari (kusrini,2017).
Sistem adalah tatanan yang terdiri atas sejumlah
komponen fungsional dengan tugas atau fungsi khusus yang saling berhubungan dan
secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan
tertentu. Maksudnya yaitu ada
beberapa hal yang akan terhubung yang pertama adalah ada berkas data kemudian
ada sistem informasinya sendiri kemudian laporan harian penjualan dan ada
user-nya.
C.
Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang diolah menjadi suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Kualitas suatu informasi yang sangat bernilai dan
berguna bagi penerimanya tergantung pada beberapa hal yaitu ada informasi yang
harus akurat, dan tepat pada waktunya, serta relevan (jogiyanto,2005).
D.
Pengertian Audit Sistem Informasi
audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan
dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi
komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang
memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta
terjaminnya integritas data, keandalan serta efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer tersebut (Sanyoto, 2017).
E.
Pengertian Metodologi Analisis
Dalam penelitian untuk pengembangan sistem ini
menggunakan metode analisis dan desain sistem terstruktur (structured system
analysis and Design). Methodology
analisis dan desain terstruktur adalah metode yang digunakan pada tahap analisis
dan tahap desain. Metodologi ini termasuk
pada kelompok data oriented methodologies yang menekankan pada karakteristik
dari data yang akan diproses, lebih spesifik metodologi analisis dan desain
terstruktur masuk dalam kategori data flow oriented methodologies dimana metode
ini didasarkan kepada pemecahan dari sistem ke dalam modul-modul berdasarkan
tipe elemen data dan tingkah laku logika model tersebut di dalam sistem. Dengan
metodologi dengan metode ini sistem secara logika dapat digambarkan secara logika
dan digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di
dalam modul modul di sistem (jogiyanto,2015).
Dari metodologi kita gunakan ketika kita akan
mengembangkan atau membangun sebuah sistem dengan beberapa argumen teknis yang
bisa kita persiapkan dari awal tapi harus datanya kemudian koneksi antar
fungsinya itu harus kita lihat dari awal biasanya hal ini yang kita gunakan
saat kita menggunakan metode analisis.
Ada beberapa tahapan metodologi analisis:
1.
Kebijakan dan
perencanaan sistem
2.
Analisis sistem
3.
Desain sistem
4.
Seleksi sistem
5. Implementasi sistem
RESUME
Audit Sistem
Informasi Section 02 Tentang Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
A.
Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen adalah suatu diagram yang
digunakan untuk mempermudah alir data yang disajikan dalam perancangan sistem
(jogiyanto,2005).
Biasanya ketika kita mengembangkan suatu sistem
informasi atau merancang sebuah sistem Kita akan menggunakan banyak tool salah
satunya itu ada bagan alir dokumen. Biasanya
kita kalau udah terbiasa kita gunakan ini secara secara bersama-sama untuk
menyusun sistem nya.
Bagan alir dokumen ini ada berapa teknologi yang saya ambil kan jadi ada simbol dokumen kemudian ada simbol proses manual :
B.
Diagram Alir Data/ Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen adalah suatu diagram yang Dalam
penggunaannya dapat digunakan untuk mempermudah agar data yang disajikan dalam
perancangan sistem (jogiyanto,2005).
Bagan alir ada beberapa simbol yang dijadikan contoh
:
Jika
software nya sudah ada maka kita akan membuat rancangan flowchartnya atau
biasanya kalau beberapa programmer akan membuat flowchart di depan kemudian
exit programnya belakangan ada juga yang expert program kemudian voltnya baru
disesuaikan.
C.
Program Flowchart
Program flowchart yaitu bagan alir Program merupakan
bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program (jogiyanto,2015).
Berikut contoh 3 simbol dalam flowchart :
D.
Pengkodean
Kode ini biasa digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk mengambil
bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. kode dapat dibentuk dari
kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus, tipe kode yang digunakan
diantaranya sebagai berikut.
1.
Kode mnemonik
Kode ini
digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat dasarnya seperti singkatan. Ex :
(ASP-Ari seputra)
2.
Kode urut (sequential kode)
Kode urut ini
juga dinamakan kode seri, merupakan kode yang nilainya urut antara satu
kode dengan kode berikutnya. Ex : 999
888
3.
Kode blok (block
code)
Kode blok
mengklasifikasikan item ke dalam kelompok tertentu yang mencerminkan Suatu klasifikasi tertentu
atas dasar pemakaian maksimal diharapkan. Ex : CL 001 // CH 001.
4.
Kode Group
Kode Group merupakan kode yang berdasarkan field-field
dan tiap-tiap field kode mempunyai arti.
CLQ 001 // CLQ 002.
5.
Kode Desimal
Kode desimal
(decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai
dari angka 0 sampai angka 9 atau dari angka 00-99 tergantung dari banyaknya
kelompok. Ex : 9087 3654 21
6.
Kamus Data
Data dictionary adalah katalog fakta tentang data, dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan menggunakan kamus data, Analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap (jogiyanto,2015). Kamus data dibuat pada tahap Analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram (DFD), arus data ini sifatnya adalah Global.
Isi kamus data
sebagai berikut :
1.
Nama arus data.
2.
Alias atau nama
lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ada.
3.
Bentuk data
dapat berupa : formulir, laporan tercetak, variabel, parameter, dan field.
4.
Arus data
menunjukkan dari mana data mengalir dan dari mana kemana data akan menuju.
5.
Penjelasan dapat
diisi dengan keterangan keterangan tentang arus data tersebut.
6.
Periode
menunjukkan kapan terjadinya arus data.
7.
Volume yang
perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak
dari arus data.
8. Struktur data dapat menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item tertentu.
RESUME
Audit Sistem
Informasi Section 03 Tentang Control Objective For Information And Related
Technologies 4.1, COBIT 4.1 Bagian 1.
A.
Apa itu COBIT 4.1
COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices
untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan
manajemen, untuk menjembatani gap, antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan
masalah-masalah teknis IT. COBIT
bermanfaat bagi auditor karena merupakan teknik yang dapat membantu dalam
identifikasi IT control issues.
B.
Kegunaan Cobit
4.1
Cobit berguna bagi para IT users karena memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang digunakan. Sedangkan para manajer memperoleh manfaat dalam keputusan investasi di bidang Ti serta infrastrukturnya, menyusun strategic IT Plan, menentukan information architecture, dan keputusan atas procurement (pengadaan atau pembelian mesin). Disamping itu, dengan keterandalan sistem informasi yang ada pada perusahaan nya diharapkan berbagai keputusan bisnis dapat didasarkan atas informasi yang ada.
C.
Kriteria Kerja Cobit
1.
Efektivitas
Untuk memperoleh
informasi yang relevan dan berhubungan dengan proses bisnis seperti penyampaian
informasi dengan benar, konsisten, dapat dipercaya, dan tepat waktu.
2.
Efisiensi
Memfokuskan pada
ketentuan informasi melalui penggunaan sumber daya yang optimal.
3.
Kerahasiaan
Memfokuskan pada
ketentuan informasi melalui penggunaan sumber daya yang optimal.
4.
Integritas
Berhubungan
dengan keakuratan dan kelengkapan informasi sebagai kebenaran yang sesuai
dengan harapan dan nilai bisnis.
5.
Ketersediaan
Berhubungan
dengan informasi yang tersedia ketika diperlukan dalam proses bisnis sekarang
dan yang akan datang.
6.
Kepatuhan
Sesuai menurut
hukum, peraturan, dan rencana perjanjian untuk proses bisnis.
7.
Keakuratan Informasi
Berhubungan
dengan ketentuan kecocokan informasi untuk manajemen mengoperasikan entitas dan
mengatur pelatihan keuangan dan kelengkapan laporan pertanggung jawaban.
D. Level Proses It
Level proses ada
beberapa variabel yang akan dijelaskan kemudian sebelah kanan ada garis ke
belakang itu itu resources ada beberapa variabel yang berada di masing-masing
elemen tersebut diikuti proses ada domain kemudian ada proses kemudian ada
activities biasanya ini yang terjadi saat fase itu proses kemudian
diinformasikan kriteria itu ada quality ada fiduciary kemudian security biasa
ini jadi satu dan langsung kita evaluasi bareng-bareng nanti dari itu kita bisa
lihat ada people ada aplikasi assistant kemudian ada teknologinya kemudian ada
facility in data Lebih Detail. Untuk ngembangin sesuatu melakukan Auditing
untuk proses ide banyak hal yang Anda harus pahami jadi nggak bisa hanya ada
satu sisi tapi ada beberapa Sisi yang Anda harus pahami untuk dilakukan
auditing berikutnya, setelah kita paham level proses ID kita akan bicara
tentang domain Ketika kita bicara Cobit 4.1 kita akan bicara tentang domain
jadi ada 4 domain utama yang Biasanya kita gunakan itu kita gunakan table utama
Cobit 4.1 Framework .
E.
Domain Cobit 4.1
F.
Domain 1. Perencanaan Dan Organisasi(Plan And
Organized)
Mencakup pembahasan tentang identifikasi dan
strategi investasi IT yang dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung
pencapaian tujuan bisnis. Selanjutnya Identifikasi dan visi strategis perlu
direncanakan, kemudian dikomunikasikan, dan diatur pelaksanaannya (dari
berbagai perspektif). Pada domain plan
dan organise (PO)terdapat 10 High Level
objectives.pada domain plan dan organise (PO)terdapat 10 High Level objectives :
Ø PO1 : Mendefinisikan rencana strategis dalam
sistem informasi,
PO1.1 : Pengelolaan nilai IT
PO1.2 : Penjajaran IT bisnis
PO1.3 : Penilaian
kemampuan dan kinerja
PO1.4 : Rencana
strategis
PO1.5 : Rencana
taktis IT
PO1.6 : Pengelolaan
portofolio IT
Ø PO2 :
Mendefinisikan arsitektur informasi,
PO2.1 : Model
arsitektur informasi perusahaan
PO2.2 : Perataan
kamus data dan data sintaksis perusahaan
PO2.3 : Skema
klasifikasi data
PO2.4 : Pengelolaan
integritas
Ø PO3 :
Menentukan arah teknologi
PO3.1 : Perencanaan
arah teknologi
PO3.2 : Rencana
infrastruktur teknologi
PO3.3 : Memantau
kecenderungan dan peraturan di masa mendatang
PO3.4 : Standar
teknologi
PO3.5 : Dewan
arsitektur IT
Ø PO4 : Mendefinisikan proses sistem informasi
organisasi dan keterhubungan
PO4.1 :
Rangka proses IT.
PO4.2 :
Komite strategi IT.
PO4.3 :
Komite pengarah IT.
PO4.4 :
Penempatan organisasi pada fungsi IT.
PO4.5 :
Struktur organisasi IT.
PO4.6 :
Penentuan peran dan tanggung jawab.
PO4.7 :
Pertanggung jawaban terhadap jaminan mutu IT.
PO4.8 :
Pertanggung jawaban terhadap resiko, keamanan, dan pengabulan.
PO4.9 :
Kepemilikan data dan sistem.
PO4.10 : Pengawasan.
PO4.11 : Pemisahan tugas.
Ø PO5 : Mengelola investasi sistem informasi.
PO5.1 : Rangka pengella finansial.
PO5.2 : Skala prioritas dalam anggaran IT.
PO5.3 : Penganggaran IT.
PO5.4 : Pengelolaan biaya.
PO5.5 : Pengelolaan Keuntungan.
Ø PO6 : Mengkomunikasikan tujuan dan arah
manajemen.
PO6.1 : Kebijakan dan kendali lingkungan IT.
PO6.2 : Rangka resiko dan kendali IT perusahaan.
PO6.3 : Pengelolaan kebijakan IT.
PO6.4 : Pemaparan kebijakan, standar, dan prosedur.
PO6.5 : Penyampaian tujuan-tujuan dan arahan IT.
Ø PO7 : Mengelola sumber daya sistem informasi.
PO7.1 : Perekrutan dan pemilikan anggota.
PO7.2 : Kemampuan anggota.
PO7.3 : Susunan tugas kepegawaian.
PO7.4 : Pelatihan anggota.
PO7.5 : Ketergantungan pada individu.
PO7.6 : Prosedur pembersihan anggota.
PO7.7 : Evaluasi kinerja karyawan.
PO7.8 : Perubahan dan pengakhiran kerja.
Ø PO8 : Mengolah kualitas.
PO8.1 : Sistem pengelolaan mutu.
PO8.2 : Praktel standar dan kualitas IT.
PO8.3 : Standar pengembangan dan pemerolehan.
PO8.4 : Fokus pelanggan.
PO8.5 : Peningkatan yang berkelanjutan.
PO8.6 : Pengukuran, pengawasan, dan peninjauan
kualitas.
Ø PO9 : Menaksir dan mengelola resiko sistem
informasi.
PO9.1 : Rangka pengelolaan resiko IT.
PO9.2 : Penetapan konteks Resiko.
PO9.3 : Identifikasi peristiwa.
PO9.4 : Pemeriksaan resiko.
PO9.5 : Tanggapan resiko.
PO9.6 : Pemeliharaan dan pemantauan suatu rencana
tindakan resiko.
Ø PO10 : Mengelola Proyek.
PO10.1 : Rangka pengelolaan program.
PO10.2 : Rangka pengelolaan proyek.
PO10.3 : Pendekatan pengelolaan proyek.
PO10.4 : Komitmen pemegang saham.
PO10.5 : Pernyataan fase proyek.
PO10.6 : Perkenalan fase proyek.
PO10.7 : Rencana proyek terintegrasi.
PO10.8 : Sumber daya proyek.
PO10.9 : Pengelolaan resiko proyek.
PO10.10 : Rencana mutu proyek.
RESUME
Audit Sistem
Informasi Section 03 Tentang Control Objective For Information And Related
Technologies 4.1, COBIT 4.1 Bagian 2 ACQUIRE & IMPLEMENT
G.
Domain 2. Perolehan dan Implementasi (Acquire and
Implement).
Merealisasikan strategi TI, perlu diatur kebutuhan TI, diidentifikasi,
dikembangkan atau diimplementasikan secara terpadu dalam proses bisnis
perusahaan. Domain Acquire and Implement (AI) terdapat 7 high-level objectives.
Ø AI1 : Mengidentifikasi Solusi otomatis.
AI1.1 : Ketentuan dan pemeliharaan kebutuhan
fungsional dan teknis bisnis.
AI1.2 : Laporan analisis Resiko.
AI1.3 : Studi kelayakan dan formulasi rangkaian
tindakan alternatif.
AI1.4 : Persyaratan serta keputusan dan pengesahan
kelayakan.
Ø AI2 : Memperoleh dan memelihara perangkat
lunak aplikasi .
AI2.1 : Rancangan Tingkat Tinggi.
AI2.2 : Rancangan terperinci.
AI2.3 : Kendali dan kemampuan audit aplikasi.
AI2.4 : Keamanan dan ketersediaan aplikasi.
AI2.5 : Konfigurasi dan penerapan software aplikasi
yang diperoleh.
AI2.6 : Pembaruan utama dan sistem yang ada.
AI2.7 : Pengembangan software aplikasi.
AI2.8 : Jaminan mutu software.
AI2.9 : Pengelolaan persyaratan aplikasi.
AI2.10 : Pemeliharaan software aplikasi.
Ø AI3 : Memperoleh dan memelihara infrastruktur
teknologi.
AI3.1 : Rencana pemerolehan infrastruktur
teknologi.
AI3.2 : Perlindungan dan ketersediaan sumberdaya
infrastruktur.
AI3.3 :
Pemeliharaan infrastruktur.
AI3.4 : Lingkungan uji kelayakan.
Ø AI4 : Memungkinkan operasional dan penggunaan.
AI4.1 : Perencanaan untuk solusi operasional.
AI4.2 : Pemindahan informasi kepada pengelola
bisnis.
AI4.3 : Pemindahan informasi kepada pengguna
akhir(end user).
AI4.4 : Pemindahan informasi kepada staf operasi
dan pendukung.
Ø AI5 : Memenuhi sumber daya Sistem Informasi.
AI5.1 : Kendali pemerolehan.
AI5.2 : Pengelolaan kontrak pemasok.
AI5.3 : Pemilihan pemasok.
AI5.4 : Pemerolehan sumberdaya IT.
Ø AI6 : Mengelola perubahan.
AI6.1 : Standar dan prosedur perubahan atau
pergantian.
AI6.2 : Pemeriksaan prioritas dan otorisasi dampak.
AI6.3 : Perubahan darurat.
AI6.4 : Penelusuran dan pelaporan status perubahan.
AI6.5 : Penutupan dan dokumentasi perubahan.
Ø AI7 : Instalasi dan akreditasi solusi beserta
perubahannya.
AI7.1 :
Pelatihan.
AI7.2 :
Rencana tes.
AI7.3 :
Rencana penerapan.
AI7.4 : Tes
invironment.
AI7.5 :
Konversi sistem dan data.
AI7.6 :
Pengujian perubahan.
AI7.7 : Ujian
penerimaan akhir.
AI7.8 :
Promosi produksi.
AI7.9 : Ulasan pasca penerapan.
RESUME
Audit Sistem
Informasi Section 03 Tentang Control Objective For Information And Related
Technologies 4.1, COBIT 4.1 Bagian 3 DELIVER
AND SUPPORT
H.
Domain 3. Penyerahan Dan Pendukung (Deliver Dan
Support)
Domain ini lebih dipusatkan pada ukuran tentang
aspek dukungan TI terhadap kegiatan operasional bisnis (tingkat jasa layanan TI
aktual atau service level) dan aspek Urutan (prioritas implementasi dan untuk
pelatihannya). Pada domain deliver and support (DS) terdapat 13 high-level
objektifnya.
Ø DS1 : Mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan.
DS1.1 : Rangka
pengelolaan tingkatan jasa.
DS1.2 :
Ketentuan jasa.
DS1.3 :
Kesepakatan tingkatan jasa.
DS1.4 :
Kesepakatan tingkat peroprasian beroperasian.
DS1.5 :
Pemantauan dan pelaporan pencapaian SLA.
DS1.6 : Ulasan
SLA dan kontraknya.
Ø DS2 : Mengelola layanan pihak ketiga.
DS2.1 :
Identifikasi hubungan semua pemasok.
DS2.2 :
Pengelolaan hubungan pemasok.
DS2.3 :
Pengelolaan resiko pemasok.
DS2.4 :
Pemantauan kinerja pemasok.
Ø DS3 : Mengelola kinerja dan kapasitas.
DS3.1 :
Perencanaan kinerja dan kapasitas.
DS3.2 :
Kinerja dan kapasitas saat ini.
DS3.3 :
Kinerja dan kapasitas masa depan.
DS3.4 :
Ketersediaan sumberdaya IT.
DS3.5 :
Pemantauan dan pelaporan.
Ø DS4 : Memastikan layanan yang berkelanjutan.
DS4.1 : Rangka
kelangsungan IT.
DS4.2 :
Rencana kelangsungan IT.
DS4.3 : Sumber
daya krisis IT.
DS4.4 :
Pemeliharaan rencana kelangsungan IT
DS4.5 :
Pengujian rencana kelangsungan IT..
DS4.6 :
Pelatihan rencana kelangsungan IT.
DS4.7 :
Penyaluran rencana kelangsungan IT.
DS4.8 :
Pemulihan dan pemulaian kembali jasa IT.
DS4.9 :
Penyimpanan backup offsite.
DS4.10 : Ulasan setelah pemulaian kembali.
Ø DS5 : Memastikan keamanan sistem
DS5.1 :
Pengelolaan keamanan IT.
DS5.2 :
Rencana keamanan IT.
DS5.3 :
Pengelolaan identitas.
DS5.4 : Pengelolaan
akun pengguna
DS5.5 :
Pengujian pengawasan dan pemantauan keamanan.
DS5.6 :
Ketentuan insiden keamanan.
DS5.7 :
Pengelolaan teknologi keamanan.
DS5.8 :
Pengelolaan kunci kriptografi.
DS5.9 :
Pencegahan, pendeteksian dan pengkoreksian software jahat.
DS5.10 : Keamanan jaringan.
DS5.11 : Pertukaran data sensitif.
Ø DS6 : Mengidentifikasi dan mengalokasi biaya.
DS6.1 :
Ketentuan jasa.
DS6.2 :
Akuntansi IT.
DS6.3 : Model
dan pemberian tarif biaya.
DS6.4 :
Pemeliharaan model biaya.
Ø DS7 : Mendidik dan melatih pengguna.
DS7.1 :
Identifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan.
DS7.2 :
Penyampaian pelatihan dan pendidikan.
DS7.3 :
Evaluasi pelatihan yang diperoleh.
Ø DS8 : Mengelola servisdesk dan insiden.
DS8.1 : Bagian
jasa.
DS8.2 :
Pendaftaran query pelanggan.
DS8.3 :
Kenaikan insiden.
DS8.4 :
Penutupan insiden
DS8.5 : Pelaporan
dan analisa kecenderungan.
Ø DS9 : Mengelola konfigurasi.
DS9.1 : Tempat
penyimpanan dan dasar konfigurasi.
DS9.2 :
Identifikasi dan pemeliharaan item konfigurasi.
DS9.3 : Ulasan
integritas konfigurasi.
Ø DS10 :
Mengelola permasalahan.
DS10.1 :
Identifkasi dan klasifikasi permasalahan.
DS10.2 :
Penelusuran dan penyelesaian masalah.
DS10.3 :
Penutupan masalah.
DS10.4 :
Integrasi konfigurasi, insiden dan pengelolaan permasalahan.
Ø DS11 :
Mengelola data
DS11.1 :
Persyaratan bisnis untuk pengelolaan data
DS11.2 :
Susunan penyimpanan dan ingatan.
DS11.3 :
Sistem pengelolaan perpustakaan media.
DS11.4 :
Pemusnahan.
DS11.5 :
Backup dan penyimpanan kembali.
DS11.6 :
Persyaratan keamanan untuk pengelolaan data.
Ø DS12 :
Mengelola lingkungan fisik.
DS12.1 :
Pemilihan dan lay-out situs.
DS12.2 :
Ukuran keamanan fisik.
DS12.3 :
Akses fisik.
DS12.4 :
Perlindungan terhadap faktor-faktor lingkungan.
DS12.5 :
Pengelolaan fisik fasilitas fisik.
Ø DS13 :
Mengelola operasi.
DS13.1 :
Prosedur dan instruksi pengoperasian.
DS13.2 :
Penjadwalan kerja.
DS13.3 :
Pemantauan infrastruktur IT.
DS13.4 :
Dokumen senditif dan peralatan output.
DS13.5 :
Pemeliharaan preventif untuk hardware.
RESUME
Audit Sistem
Informasi Section 05 Mengenai Audit Sistem Informasi Dalam IT Governance.
A.
Apa sih IT Governance itu?
IT Governance adalah unsur tata kelola perusahaan
yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen
teknologi informasi secara keseluruhan.
B.
Apa pentingnya IT Governance dalam perusahaan?
1)
Mendapatkan
kepercayaan dari pelanggan.
2)
Mengontrol
resiko.
3)
Meningkatkan
produktivitas kinerja perusahaan.
C.
Fokus area IT Goverance.
1)
Value delivery
Berfokus untuk
memastikan bahwa IT telah memberikan manfaat yang dijanjikan terhadap strategi
serta berkonsentrasi pada pengoptimalan biaya.
2)
Strategic
alignment.
Cenderung
berfokus untuk memastikan bahwa hubungan bisnis dan IT saling berkaitan satu
sama lain. Dalam artian lain, fokus ini bergerak untuk menyelaraskan antara
operasi TI dengan operasi perusahaan.
3)
Performance
management.
Fokus areaa IT
Governance ini bertujuan untuk menjalankan dan memonitor implementasi strategi.
Performance management lebih berfokus kepada mengamati kinerja proses,
penyelesaian proyek, dan penggunaan sumber daya.
4)
Resource
Management.
Dalam fokus ini,
perusahaan lebih mengarah kepada pengelolaan sumber daya IT yang kritis dengan
melakukan investasi optimal. Hal tesebut di antaranya dengan aplikasi,
informasi, infrastruktur, dan lain-lain.
5)
Risk Manajement.
Fokus yang
terakhir bisa dibilang sangat penting dan cukup luas. Dalam hal ini, perusahaan
harus fokus untuk memahami transparasi yang signifikan dari resiko yang ada
serta menanamkan tanggung jawabmanajemen resiko ke dalam masing-masing tim.
D.
STAKE HOLDER
Stakeholder
ini jadi suatu kepentingan utama dalam sebuah kebijakan di dalam IT GOVENANCE. Stake
Holder adalah individu, kelompok, maupun komunitas yang memiliki kepentingan
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Stake holder memiliki kemampuan memengaruhi
atau dipengaruhi dari bisnis tersebut. Contoh dari stakeholder adalah pegawai
atau karyawan, pelanggan atau konsumen, investor, supplier, komunitas, dan
bahkan pemerintah. Masing-masing dari stakeholder ini memiliki kepentingan yang
berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar